Memilih Pemimpin dalam Islam
Bercerita sedikit tentang apa yang telah disampaikan oleh dosen di kampusku. Dosen dengan mata kuliah Ushu Fiqh. Aku tertarik dengan salah satu perkataannya dan akan aku kembangkan disini.
Sebelumnya ini tidak ada maksud menyinggung siapapun, dan mohon maaf jika tulisan ini dianggap mengandung provokasi.
Menurutku inilah kebenaran. Inilah pernyataan yang sesungguhnya.
Beliau berkata, "kita umat muslim segala sesuatunya telah diatur oleh Sang Pencipta, termasuk dalam hal memilih pemimpin."
Telah jelas dalam surah Al-Maidah:51 :
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim."
Dengan jelas dan tegas Allah menyuruh umatNya agar memilih pemimpin yang seiman. Perintah itu turun langsung dari Allah, apa masih bisa kita meragukannya?
Awalnya akupun merasa yasudahlah semua orang punya hak dan kemauannya masing-masing. Tetapi setelah mendengar penjelasan dari dosenku, akupun tergerak ingin menyampaikan kepada semua saudara/i seiman ku.
Dan ini kata-kata dosenku yang paling membuatku ingin membahas tentang ini.
"Sudah jelas ada perintah dan aturan dalam hal memilih pemimpin, kita sebagai umat Islam harus meyakininya. Jika ada yang tidak meyakininya, dia tau tapi dia tetap tidak mengikuti aturanNya, tunggulah dampaknya di akhirat nanti. Mungkin memang tidak terlihat dampaknya di dunia, tapi di akhirat dampaknya akan sangat nyata."
Subhanallah. Aku terpaku mendengarnya. Kita manusia tidak boleh dibutakan oleh dunia yang fana ini, dunia yang hanya bersifat sementara, dunia yang bisa membenarkan yang salah.
Duhai saudara/i ku, kita terlahir disini bukan tanpa adanya maksud dan tujuan. Ingatlah selalu hari akhir yang pasti akan kita lalui.
Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan. Manusia adalah tempatnya salah. Hanya Allah yang Maha Benar.
Wallahualam..
Sebelumnya ini tidak ada maksud menyinggung siapapun, dan mohon maaf jika tulisan ini dianggap mengandung provokasi.
Menurutku inilah kebenaran. Inilah pernyataan yang sesungguhnya.
Beliau berkata, "kita umat muslim segala sesuatunya telah diatur oleh Sang Pencipta, termasuk dalam hal memilih pemimpin."
Telah jelas dalam surah Al-Maidah:51 :
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim."
Dengan jelas dan tegas Allah menyuruh umatNya agar memilih pemimpin yang seiman. Perintah itu turun langsung dari Allah, apa masih bisa kita meragukannya?
Awalnya akupun merasa yasudahlah semua orang punya hak dan kemauannya masing-masing. Tetapi setelah mendengar penjelasan dari dosenku, akupun tergerak ingin menyampaikan kepada semua saudara/i seiman ku.
Dan ini kata-kata dosenku yang paling membuatku ingin membahas tentang ini.
"Sudah jelas ada perintah dan aturan dalam hal memilih pemimpin, kita sebagai umat Islam harus meyakininya. Jika ada yang tidak meyakininya, dia tau tapi dia tetap tidak mengikuti aturanNya, tunggulah dampaknya di akhirat nanti. Mungkin memang tidak terlihat dampaknya di dunia, tapi di akhirat dampaknya akan sangat nyata."
Subhanallah. Aku terpaku mendengarnya. Kita manusia tidak boleh dibutakan oleh dunia yang fana ini, dunia yang hanya bersifat sementara, dunia yang bisa membenarkan yang salah.
Duhai saudara/i ku, kita terlahir disini bukan tanpa adanya maksud dan tujuan. Ingatlah selalu hari akhir yang pasti akan kita lalui.
Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan. Manusia adalah tempatnya salah. Hanya Allah yang Maha Benar.
Wallahualam..
Komentar
Posting Komentar